Saturday, October 30, 2021

Dibenci Kritikus, 7 Games Ini Justru Disukai Gamer

Unspoken-melody - Ketidaksamaan penilaian di antara kritikus games dan gamer yang lain sering terjadi. Ada games yang dicintai gamer tapi memperoleh tanggapan yang lain dari kritikus. Kebalikannya, ada pula games yang memperoleh sanjungan dari kritikus, tapi dinilai mati-matian oleh gamer.


Misalnya Ghost of Tsushima Director's Cut. Kenyataannya, score pemakai untuk games ini cuman capai 67 di Metacritic. Ini juga karena jumlah content yang tidak sesuai dengan harga. Sebagai perbedaan, score dari kritikus capai 88.


Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa games yang tidak dicintai kritikus, tapi disukai oleh gamer. Yok, baca kenyataannya!


1. Counter-Strike: Condition Zero



Pemain Counter-Strike tentunya mengenali Counter-Strike 1.6 dan Counter-Strike:Global Offensive. Ke-2 nya sebagai games FPS yang membahagiakan dan bisa dimainkan ramai-ramai.


Tetapi, tahukah kamu jika Valve sempat juga membuat campaign untuk seri ini? Yap, lewat Counter-Strike: Condition Zero, kamu dapat nikmati jalan cerita dan serangkaian visi dimainkan sendiri.


Cara Valve untuk jadi lebih inovatif disongsong dengan kritikan dari beragam media games. Data Metacritic memperlihatkan jika score kritikus cuman capai 65. Cukup banyak kritikus sedih karena kualitas games yang tidak sesuai harga yang ditetapkan. Jauh berbeda dengan tanggapan kritikus, score gamer capai 87.


2. Killing Floor


Games zombi yang sebelumnya cuman hanya mod untuk Unreal Turnamen 2004 jadi seri yang dimainkan beberapa ribu pemain setiap harinya. Namun, Killing Floor memperoleh beragam kritikan saat peluncurannya.


Ada kritikus yang menjelaskan jika Killing Floor sebagai games dengan anggaran rendah yang memacu rasa kasihan, bukan kenangan. Disamping itu, ada kritikus yang berasa jika tiap faktor dari Killing Floor buruk. Score kritikus cuman capai 72.


Di lain sisi, gamer benar-benar menyenangi Killing Floor karena gameplay-nya yang hebat dan mendebarkan. Score gamer capai 86 dan ada beberapa pembahasan yang memperbandingkan games ini dengan seri Left 4 Dead.


3. Deadly Premonition


Salah satunya pembahasan Killing Floor menerangkan jika semua faktor dalam games itu buruk. Menyaksikan dari kerangka Deadly Premonition, ada kritikus yang memandang jika tiap faktor dalam games itu sangat buruk.


Diagramnya dipandang kuno, kontrolnya dipandang jelek. Tetapi, bisa disebutkan jika gamer jatuh hati dengan watak dan plotnya yang bercerita mengenai seorang detektif dalam upayanya menyingkap mistis pembunuhan di tepian kota kecil Amerika.


Oleh karena itu, tidaklah aneh games ini memperoleh score 83 dari gamer walau score kritikus cuman sentuh angka 68. Cukup banyak gamer yang berasa jika games ini memiliki hak memperoleh score 10/10.


4. Nier


Kita mengetahui jika NieR:Automata dan NieR Replicant ver.1.22474487139... memperoleh tanggapan yang bagus dari beberapa kritikus dan gamer. Walau demikian, jauh saat sebelum ke-2 games ini launching di pasar, ada Nier yang memetik tanggapan yang lain.


Dengan score capai 68, kritikus memandang jika games ini menjemukan, amburadul, dituruti dengan diagram yang jelek. Tetapi, score gamer yang capai angka 87 sebagai suatu hal yang impresif. Umumnya pembahasan gamer beri pujian narasi dan musik dalam Nier.

Baca Juga: [REVIEW] FAR CRY 6—MEMIKAT, TETAPI KURANG PENGEMBANGAN

5. Days Gone



Seperti itu bunyi beberapa pembahasan kritikus yang mengulas Days Gone. Games zombi yang menceritakan mengenai usaha Deacon St. John dalam cari arah hidup cuman memperoleh score 71 saja.


Berlainan dengan kritikus, gamer malah condong menyenangi Days Gone. Walau ceritanya bukan yang terbaik, Days Gone ditolong dengan akting watak yang bagus, diagram yang cantik, dan gameplay yang hebat. Tanggapan positif ini mengakibatkan score games garapan Bend Studio capai 83.


6. Pokémon Mystery Dungeon: Explorers of Sky


Menyaksikan dari sisi score, Pokémon Mystery Dungeon ialah seri yang paling unik. Dari 8 games, tujuh salah satunya memperoleh score sekitaran 50 sampai 60-an dari kritikus. Namun, score dari gamer selalu ada di atas 80. Kemiripan penilaian di antara kritikus dan gamer cuman terjadi untuk Pokémon Mystery Dungeon: Gates to Infinity.


Daftar ini sendiri akan mengulas Pokémon Mystery Dungeon: Explorers of Sky. Karena, kritikus memberi score 54 dan gamer memberi score yang capai 90. Benar-benar jauh, kan?


Dalam games ini, kamu tidak bermain sebagai trainer, tapi Pokémon. Yang menggemaskan, kamu akan ikuti kuis pada awal games yang tentukan Pokémon yang bisa dimainkan. Disamping itu, tiap Pokémon bisa berbicara dengan watak kamu.


Beberapa pembahasan kritikus mengatakan jika games ini tidak pantas dimainkan, ceritanya tidak menarik, dan gameplay-nya jauh dari kata membahagiakan. Penglihatan gamer juga berlainan. Mereka menyaksikan Pokémon Mystery Dungeon: Explorers of Sky sebagai salah satunya games Pokémon terbaik. Ceritanya yang mengundang tangis dibarengi musiknya yang bagus sebagai point yang kerap ada dalam pembahasan gamer.


7. God Hand


Ingat Resident Evil 4 dan The Evil Within? Director ke-2 games itu ialah Shinji Mikami, yang bertanggungjawab juga untuk games God Hand.


God Hand dipandang kritikus sebagai games yang menyebalkan, tidak pas untuk gamer casual, diperlengkapi dengan diagram dan kontrol yang tua. Oleh karenanya, score dari kritikus raih angka 73.


Ini tentu saja berlainan dengan score gamer yang capai 91. Banyak pembahasan yang bercerita begitu serunya games itu, ditambah lagi humornya yang lucu.


Dari ke-7 games di atas, bisa diambil simpulan jika sebuah games tidak harus mesti mempunyai diagram yang baik sama sesuai standard kritikus. Yang perlu, games itu bisa membuat hari gamer jadi lebih baik dan membahagiakan. Kamu sepakat?


0 comments to “ Dibenci Kritikus, 7 Games Ini Justru Disukai Gamer”

Post a Comment