Tuesday, November 23, 2021

5 Seting UI PUBG Mobile yang Harus Kamu Aktifkan, Benar-benar Membantu!

5 Seting UI PUBG Mobile yang Harus Kamu Aktifkan, Benar-benar Membantu!

UNSPOKEN-MELODY - PUBG Mobile yakni permainan battle royal terkenal di Indonesia. Permainan ini sering jadi pertandingan e-sport. PUBG Mobile memiliki UI yang fleksibel. Itu pengertiannya, kamu bisa perbanyak dan mengontrol status sampai ukuran dari setiap tombol dengan bebas. Pertamanya kali memasangkan, UI PUBG Mobile masih standar. Banyak detil harus diaktifkan lewat dengan manual.

Nah, buat kamu yang kecemasan, berikut telah diambil kesimpulan lima seting UI PUBG Mobile yang seharusnya diaktifkan agar gameplay lebih agresif dan mematikan. Yuk, cek saja!


1. Gyroscope

Seting pertama sebagai gyroscope. Kamu harus aktifkan detil ini buat rasakan pengalaman main yang lebih baik. Gyroscope jadi feature buat hitung atau mengecek niat yang berdasar pada beberapa dasar moment sudut.

Dan, di PUBG Mobile, gyroscope digunakan buat gerakkan monitor tak perlu memegang. Detil ini benar-benar membantu waktu membidik menggunakan scope atau senjata sniper.

Memang tidak semua feature dikasih dengan sensor gyroscope. Buat check dan aktifkan, kamu bisa masuk ke seting, lalu yakin menu dasar. Klik detil lainnya dan cari gyroscope buat diaktifkan.


2. Miringkan badan atau saksikan

Seting kedua , yaitu miringkan badan atau saksikan. Detil ini tidak aktif awalnya diaktifkan. Memiringkan badan benar-benar membantu waktu tanding jarak jauh, ketika menjadi sniper, atau waktu tanding di perumahan. Dengan menggunakan detil ini, sikap tubuh yang terlihat akan, sampai membuat lawan kasus buat ketahui tempat kita.

Cara aktifkan sama dengan gyroscope. Kamu perlu masuk ke seting, lalu yakin menu dasar. Pada menu detil lainnya, cari seting saksikan, lalu klik aktifkan.


3. Beralih cepat teropong target

Beralih cepat teropong target

Seting ketiga yang seharusnya kamu aktifkan sebagai beralih cepat teropong target. Detil ini benar-benar membantu waktu perang. Biasanya, buat tukar teropong target atau scope, kamu harus mengklik tombol tas, lalu menggantinya lewat dengan manual. Cara barusan jelas kurang efektif karena dibutuhkan waktu yang lama.

[REVIEW] FAR CRY 6—MEMIKAT, TETAPI KURANG PENGEMBANGAN

DERETAN 10 GAME PALING POPULER DI INDONESIA TERBARU 2021 

Karena itu, kamu harus aktifkan beralih cepat teropong target. Jalannya benar-benar mudah, cukup masuk ke seting, lalu pada bagian menu teropong target, aktifkan beralih cepat teropong target.


4. Aktifkan detil lempar cepat proyektil

Proyektil yang disebut di sini yaitu granat, bom asap, bom molotov, dan kapabilitas karena lainnya. Biasanya, kamu harus memiliki proyektil lebih dahulu, lalu melemparkankannya dengan menggunakan tombol tembak. Tetapi, dengan detil lempar cepat proyektil, kamu selekasnya dapat lemparkan proyektil langsung dari tempatnya.

Cara aktifkan benar-benar mudah. Masuk ke seting, klik detil lanjutan di menu dasar. Lantas tinggal aktifkan detil lempar cepat.

Seting terakhir dengan mengontrol jumlah peluru buat setiap senjata. Imbangi jumlah sesuai kebutuhan. Dengan mengontrol jumlah peluru, karena itu kamu tak perlu sulit kalkulasi waktu isi ulang peluru, karena secara automatic peluru dapat masuk kalaulah belum raih target.

Buat cara menguasainya sendiri benar-benar mudah. Pertama, buka seting, pada bagian alternatif yakin pungutan, lalu mengecek peluru seperti hasrat.

Itu baru saja lima seting UI PUBG Mobile yang seharusnya kamu aktifkan. Permainan lebih agresif dan mematikan kalaulah semua yang dibutuhkan telah ada dalam monitor. Kamu harus coba karena benar-benar membantu!

Baca Juga : [REVIEW] PUBG: NEW STATE—DOMINAN PADA PERALIHAN GRAFIS DAN GAMEPLAY

Read more →

Friday, November 12, 2021

[REVIEW] PUBG: NEW STATE—Dominan pada Peralihan Grafis dan Gameplay

[REVIEW] PUBG: NEW STATE—Dominan pada Peralihan Grafis dan Gameplay


unspoken-melody - Pada 11 November 2021, PUBG STUDIOS—melalui KRAFTON—telahmelaunching mobile games terkini dengan judul PUBG: NEW STATE. Untuk fans permainan berjenis battle royale, PLAYERUNKNOWN'S BATTLEGROUNDS atau PUBG sudah menjadi satu diantara judul yang harus terpasang di HP punyamu.

Sama seperti yang kita mengetahui, PUBG sebelumnya di-launching pada 2017 untuk basis Windows (PC). Lantas, satu tahun selanjutnya, games itu ditawarkan untuk Android, iOS, PS4, dan Xbox One. Saat itu, developer mengolah PUBG sepanjang setahun semenjak 2016 dengan Kim Chang Han memegang sebagai produsernya.

Nach, ini kali, dibikin di bawah instruksi Minkyu Park sebagai produser eksekutif. Sama diperkembangkan oleh KRAFTON, seri ini kali jadi games yang paling diperhitungkan oleh fans PUBG Universe . Maka, sebaik apa, sich, games ini di mata penulis? Yok, baca pembahasan dan ulasan PUBG: NEW STATE berikut ini.


1. Beradu kekuatanmu di Pulau Troi

Diceritakan jika pertarungan hidup dan mati terjadi di pulau terasing namanya Troi atau TROI, sebuah daerah pada bagian utara Amerika Serikat. Kita akan dibawa pada background futuristis masa datang, persisnya 2051 dengan keadaan dunia yang tentu saja berlainan dengan jaman sekarang ini.

Pada umumnya, premis yang didatangkan dalam games ini tidak cukup dalam ingat PUBG: NEW STATE benar-benar sangat menunjukkan proses permainan. Tetapi, bukannya berkesan serupa dengan PUBG MOBILE, seri ini kali malah mampu tawarkan suatu hal yang baru. Yap, dengan berperang di masa datang, tipe persenjataan, equipment, dan beragam jenis kendaraan yang ada pula terlihat lebih fresh.

Kamu dapat terhubung beberapa hal yang terkait dengan beberapa hal futuristis, seperti fasilitas atau toko drone, perlengkapan baru, penyesuaian senjata dan antipeluru, dan kendaraan yang bisa dipakai lebih intensif dari mulanya. Bagaimana kesan-kesan pertama penulis saat cobanya? Well, khusus untuk plot dan premisnya, terang tidak ada yang betul-betul membekas di hati.

Walau begitu, satu perihal yang pantas penulis animo ialah imbas atau resiko rasional yang didatangkan oleh developer terkait dengan background 2051. Komponen-komponen kecil dapat dibuat dengan lumayan baik. Misalnya, pemain akan dibikin cukup kewalahan pada saat mobil listrik yang dipakai kekurangan battery.


2. Belum seutuhnya konstan

Sebelumnya, PUBG: NEW STATE gagasan di-launching pada 11 November 2021 jam 04.00 UTC alias 11.00 WIB. Sayang, ada beberapa permasalahan yang ada dalam games itu, seperti proses ambil yang kerap tidak berhasil, masalah login yang selalu eror, dan akses server yang jelek. Yap, penulis sendiri alami hal sama dengan gamer yang lain.

Di saat awalnya penulis mengambil, proses stop di range 30 %. Bahkan juga, seringkali proses ambil berbuntut dengan ketidakberhasilan saat prosesnya telah capai 90 %. Permasalahannya, kapasitas file games ini lumayan besar, yaitu sekitaran 1,5 GB. Developer ternyata cukup responsif dan selekasnya memberikan informasi sah jika peluncuran ditunda sampai sore hari.

Di saat proses ambil dan install usai, masalah baru kembali ada. Susahnya login dan tersambung ke server jadi permasalahan baru yang penulis temui. Seringkali, games jadi jatuh dan pada akhirnya keluar sendirinya. Untungnya, malam ini, PUBG: NEW STATE dapat dimainkan walau seringkali penulis alami ketidakberhasilan jaringan ke server.

Lepas dari itu semua, ini benar-benar lumrah terjadi. Masalahnya sebagian besar games yang baru di-launching untuk basis tertentu, tidak bisa jalan dengan prima . Maka, bila alami hal sama dengan penulis, sebaiknya kamu bersabar. Mudah-mudahan saja developer bisa dengan cepat menyelesaikan masalah ini seutuhnya.


3. Grafis alami kenaikan

PUBG NEW STATE

Terang jika PUBG: NEW STATE sudah diberi dengan penampilan visual yang cukup mempesona. Janji manis yang dilemparkan oleh faksi developer awalnya rupanya bukan bualan semata. Minimal, di mata penulis, games sekelas mobile semacam ini tampil benar-benar bagus dan sarat dengan warna.

  • [REVIEW] FAR CRY 6—MEMIKAT, TETAPI KURANG PENGEMBANGAN
  • DIBENCI KRITIKUS, 7 GAMES INI JUSTRU DISUKAI GAMER 
  • Walau jalan pada basis Android dan iOS, games ramai ini dibuat lewat pemrosesan grafis yang dibikin oleh Unreal Engine 4. Bicara masalah grafis, PUBG MOBILE memang kelihatannya menjadi juara dalam kelasnya. Pertama kalinya di-launching untuk PC, PUBG bahkan juga bisa dengan cepat merampas hati banyak gamer di dunia.


    4. Proses permainan yang sama, tetapi lebih fresh

    Penulis memanglah tidak dapat mainkan PUBG: NEW STATE dalam waktu lama. Tetapi, bila kamu pernah mainkan PUBG MOBILE awalnya, terang jika proses gameplay yang ditawari oleh Krafton cukup fresh dan berlainan. Secara fundamental, ada beberapa hal yang dijajakan secara sama dengan seri awalnya. Tetapi, komponen-komponen kecil menjadi pembanding dan itu dirasakan cukup jelas di sini

    Pertarungan di Pulau Troi memberi ruangan dan kesan yang cukup berlainan untuk kita. Apa lagi, saat yang digotong ialah 2051 dengan semua kecanggihannya. Lantas, ada pula model Tim Up Squad atau hidupkan kembali team kita yang telah meninggal dengan tembakkan flare hijau. Ada pula Recruit Sistem yang meluluskan kita untuk mengambil lawan yang telah kita lumpuhkan awalnya.

    Yang sangat menarik untuk penulis ialah pemakaian mobil listrik yang intensif dan dibarengi dengan daya battery yang terbatas. Di sini, kita tidak dapat asal-asalan memakai mobil karena kendaraan itu diberi battery dengan daya yang paling terbatas. Disamping itu, ada pula trem atau kereta kecil yang dapat dipakai sepuasnya dan tidak dapat kamu leburkan.

    Oh, ya, tidak boleh lupakan kehadiran toko drone. Ya, dalam PUBG: NEW STATE, kita dapat memakai pengintai udara untuk lakukan beberapa hal. Selebihnya, sejumlah fitur baru seperti antipeluru atau perisai, senjata masa datang, dan pemakaian pintu kendaraan untuk tameng didatangkan dalam games ini.


    5. Kualitas audio tidak alami kenaikan berarti

    Dalam telinga penulis, kualitas audio yang didatangkan dalam PUBG: NEW STATE masih condong sama dengan seri awalnya. Bahkan juga, sebenarnya, ada beberapa suara yang didengar benar-benar repetitif dan condong menjemukan. Tetapi, seperti games berjenis battle royale yang lain, dampak suara yang sepi kelihatannya memang menjadi watak yang menyengaja disuntikkan oleh masing-masing developer

    Walau jauh dari kesan-kesan berlebihan, kualitas audio bisa didengar secara baik lewat earphone. Kita dapat secara jelas dengar desingan peluru, ledakan, shooting senjata laras panjang, dan suara kendaraan dengan jernih dan tidak menyakitkan telinga. Tetapi, harapan kamu harus dijaga agar tidak membumbung tinggi seperti mengharap pada audio Call of Duty: Mobile.


    6. Menjadi penerus PUBG yang futuristis

    PUBG: NEW STATE datang dengan beberapa komponen baru yang dipandang bisa mengangkat segi permainan. Dimulai dari penampilan grafis sampai proses gameplay yang fresh jadi harga jual yang susah untuk ditampik oleh fans. Terang jika Krafton telah bekerja dengan optimal serta mereka cukup responsif pada masalah server di awal mula peluncurannya.

    Sayang, games ini cuman dapat berjalan baik bila dimainkan di HP berspesifikasi lumayan tinggi. Minimal, RAM minimum 3 GB, processor sama dengan Snapdragon 845, GPU satu tingkat Adreno 640, dan OS yang cukup baru (minimum Android 7 dan iOS 13 ke atas untuk iPhone) jadi deretan persyaratan untuk jalankan games ini dengan mulus dan konstan.

    Apa games ini lumayan berat dimainkan dan membuat HP jadi panas? Well, minimal, PUBG: NEW STATE tidak sebrutal Genshin Impact dalam memanasi handphone kita . Maka, bagaimana ringkasan pada akhirnya? Untuk penulis, score 4/5 ialah nilai akhir yang dapat diberi. Beberapa permasalahan yang ada pada awal peluncuran kemungkinan bisa dengan cepat ditangani oleh developer di dalam 24 jam di depan.

    Baca Juga : DERETAN 10 GAME PALING POPULER DI INDONESIA TERBARU 2021

    Read more →

    Thursday, November 4, 2021

    Deretan 10 Game Paling Populer di Indonesia Terbaru 2021

    unspoken-melody.blogspot.com – Game online saat ini menjadi bagian gaya hidup masyarakat di era digital. Banyak orang memainkannya untuk sekadar mengisi waktu luang dan melepas penat, bahkan ada yang menjadikannya sebagai profesi dalam mendapatkan penghasilan tinggi. Untuk game paling populer di Indonesia sendiri memang beragam genre, mulai dari action hingga yang sederhana sekalipun namun mengasyikkan saat dimainkan.


    Daftar Game Paling Populer di Indonesia

    Berikut deretan 10 game paling populer di Indonesia yang paling banyak dimainkan dan dipertandingkan dalam turnamen esports.


    1. Among Us



    Kepopuleran game Among Us bisa dibilang cukup terlambat. Mengapa demikian? Sebab game ini sebenarnya dirilis pada tahun 2018 lalu namun mulai banyak dikenal dan dimainkan pada akhir tahun 2019 hingga 2020. Hal ini karena tidak terlepas dari trendingnya pembicaraan Among Us di Twitter.


    Game ini juga banyak disukai bahkan bagi orang yang kurang memiliki minat dalam dunia game karena mudah. Game paling populer di Indonesia ini bahkan pernah didownload oleh penggunanya hingga lebih dari 100 juta kali di PlayStore.


    2. FR Legends



    Suka dengan game drifting? Anda harus coba game mobil balap FR Legends. Anda bisa memainkannya sesuka hati dan rasakan pengalaman di arena balap di hadapan Anda. Uniknya, untuk memenangkan race bukanlah dinilai dari siapa yang paling awal mencapai garis finish. Melainkan melalui banyaknya poin yang didapat jika melakukan drifting dengan baik.


    Anda akan semakin dimanjakan saat bermain FR Legends karena grafis dan pencahayaannya sangat baik. Kebanyakan yang memainkannya adalah YouTuber gaming dan tercatat sudah didownload hingga 5 juta kali pada tahun 2020 lalu.


    3. Worms Zone

    Berbeda dari game online bergenre action yang mendebarkan, Anda bisa memainkan Worms Zone saat mengisi waktu senggang maupun menghilangkan kepenatan setelah beraktivitas. Game cacing ini memiliki grafis dan tampilan lebih keren meski dari cara bermainnya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya yakni Slither.io. Namun, di sini Anda bisa dengan bebas memilih skin cacing yang akan dimainkan.


    Meski terbilang game sederhana, Worms Zone sudah didownload lebih dari 50 juta kali dengan rating 4,4/5. Hal ini juga lah yang menjadikannya sebagai game paling populer di Indonesia yang bisa dimainkan oleh semua kalangan. Tentu game ini sangat kompatibel untuk berbagai jenis smartphone, termasuk untuk hp 1 jutaan sekalipun.


    4. Garena Free Fire

    Sebagian gamers menganggap Free Fire sebagai game yang kurang menarik. Terutama dari sisi grafisnya yang dianggap kurang memenuhi ekspektasi. Akan tetapi di sisi lain masih banyak yang memainkannya dan berhasil masuk dalam game terpopuler di Indonesia pada 2020 lalu. Spesifikasi minimumnya menjadi keunggulannya dan dapat dimainkan oleh siapa saja.


    Lalu, Free Fire menggunakan sistem skill based hero. Hal ini, pemain dapat memanfaatkan skill unik dalam mengalahkan musuh. Seiring dengan kepopulerannya, saat ini banyak pula tim esports membuat divisi khusus untuk Free Fire. Jumlah pengunduhnya melalui PlayStore tercatat lebih dari 500 juta kali.


    5. League of Legends: Wild Rift

    Pada awalnya, League of Legends hanya bisa dimainkan untuk PC saja. Seiring berjalannya waktu banyak peminatnya yang menginginkan game ini kompatibel untuk mobile. Hal itu pun langsung dijawab oleh pengembangnya yakni Riot Game yang menghadirkannya dalam versi android yakni League of Legends: Wild Rift.


    Tak jauh beda dari versi PC, grafis yang ada pun sangat keren dan tajam. Tak heran jika para pecinta game online MOBA semakin puas. Tercatat, sejak dua bulan perilisannya game ini telah didownload hingga lebih dari 10 juta kali di aplikasi PlayStore.


    6. Genshin Impact

    Perusahaan sekaligus pengembang game asal Cina, miHoYo sebelumnya sukses dengan game Honkai Impact. Melihat kesuksesan itu, lantas mulai meluncurkan Genshin Impact yang juga banyak diminati para gamers. Bahkan Google sendiri menobatkannya sebagai game terbaik tahun 2020 dan menempati deretan game paling populer di Indonesia sampai sekarang.


    Keunggulannya adalah bisa dilihat dari sektor grafis yang keren dan tajam. Ini jelas melebihi ekspektasi dari pengembangnya. Meski dirilis belum lama yakni September 2020, Genshin Impact telah didownload sebanyak 10 juta kali di aplikasi PlayStore. Namun, perlu diingat untuk memainkannya hanya kompatibel pada smarttphone dengan sistem operasi android 8.1 ke atas dan versi 9.1 ke atas untuk iOs.


    7. Game Paling Populer di Indonesia Minecraft

    Game yang memiliki kualitas grafis tinggi memang menjadi pilihan karena lebih terlihat nyata saat dimainkan. Namun jangan salah, ada juga game yang masih menggunakan grafis kotak seperti Minecraft yang ramai peminat dan dimainkan. Keunggulan salah satu game paling populer di Indonesia ini adalah Anda bisa bebas melakukan apa saja yang dimainkan. Selain itu, game ini juga bisa dimainkan segala usia.

    8. PUBG

    Game besutan Mojang Studios ini pun mengalami peningkatan pengguna sejak 2016 lalu. Di tahun tersebut, jumlah total penjualannya mencapai 100 juta kopi. Kemudian, di tahun 2020 tercatat sebanyak 200 juta kopi dan dimainkan sekitar 126 juta orang tiap bulannya. Terlebih di masa pandemi kepopulerannya meningkat meski usia game ini hampir 12 tahun sejak awal dirilis.


    Game dengan genre battle royale Player Unknown’s Battle Grounds (PUBG) menjadi game populer di Indonesia karena sering dipertandingkan di berbagai turnamen esports. Hal ini karena konten yang dimilikinya beragam. Misalnya saja tim deatmatch, battleroyale, dan konten lainnya. Dari segi grafisnya pun sangat tajam dengan kualitas HD, namun masih dapat dimainkan untuk smartphone dengan spesifikasi kentang sekalipun.


    Selain grafis dan banyaknya konten di dalamnya, keunggulan game online ini adalah dapat dimainkan dan diunduh secara gratis. Di akhir tahun 2020 kemarin, game besutan Tencent ini pun menembus angka download lebih dari 600 juta kali pada aplikasi PlayStore.


    9. Call of Duty

    Di samping PUBG, game battle royale yang tak kalah seru lainnya adalah Call of Duty. Dalam memainkan game ini Anda harus memilih peran terlebih dahulu. Terutama jika ingin memainkannya dalam mode multiplayer. Hal ini akan memberikan pengalaman lebih seru dan berbeda.


    Meski PUBG dirilis lebih awal dari Call of Duty, namun soal berapa banyak pengguna yang mendownload pun tidak bisa dibilang sedikit. Di aplikasi seperti PlayStore angkanya sudah mencapai 10 juta kali download dan mendapatkan rating yang cenderung positif.

    Menyebut Mobile Legends sebagai game paling populer di Indonesia memang tidak salah. Sebab, game ini sangat populer tak hanya di tanah air saja tetapi di benua Asia. Di awal kemunculannya, banyak pihak sempat underestimate karena grafisnya yang dianggap seadanya dan kurang menarik.


    Namun, seiring berjalannya waktu pihak developer pun terus melakukan pengembangan. Sampai pada akhirnya Moonton membuat grafis game online MOBA terbaik ini semakin keren. Rating Mobile Legends mencapai 4,5/5 dan kini telah didownload hingga lebih dari 1 miliar kali. Bahkan jumlahnya akan terus naik sampai saat ini.


    Mana Game Paling Populer di Indonesia Pilihan Anda?


    10. Mobile Legends

    Menyebut Mobile Legends sebagai game paling populer di Indonesia memang tidak salah. Sebab, game ini sangat populer tak hanya di tanah air saja tetapi di benua Asia. Di awal kemunculannya, banyak pihak sempat underestimate karena grafisnya yang dianggap seadanya dan kurang menarik.


    Namun, seiring berjalannya waktu pihak developer pun terus melakukan pengembangan. Sampai pada akhirnya Moonton membuat grafis game online MOBA terbaik ini semakin keren. Rating Mobile Legends mencapai 4,5/5 dan kini telah didownload hingga lebih dari 1 miliar kali. Bahkan jumlahnya akan terus naik sampai saat ini.


    Itulah deretan game paling populer di Indonesia sampai saat ini. Apakah Anda pernah memainkan salah satunya?

    Read more →

    Saturday, October 30, 2021

    Dibenci Kritikus, 7 Games Ini Justru Disukai Gamer

    Unspoken-melody - Ketidaksamaan penilaian di antara kritikus games dan gamer yang lain sering terjadi. Ada games yang dicintai gamer tapi memperoleh tanggapan yang lain dari kritikus. Kebalikannya, ada pula games yang memperoleh sanjungan dari kritikus, tapi dinilai mati-matian oleh gamer.


    Misalnya Ghost of Tsushima Director's Cut. Kenyataannya, score pemakai untuk games ini cuman capai 67 di Metacritic. Ini juga karena jumlah content yang tidak sesuai dengan harga. Sebagai perbedaan, score dari kritikus capai 88.


    Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa games yang tidak dicintai kritikus, tapi disukai oleh gamer. Yok, baca kenyataannya!


    1. Counter-Strike: Condition Zero



    Pemain Counter-Strike tentunya mengenali Counter-Strike 1.6 dan Counter-Strike:Global Offensive. Ke-2 nya sebagai games FPS yang membahagiakan dan bisa dimainkan ramai-ramai.


    Tetapi, tahukah kamu jika Valve sempat juga membuat campaign untuk seri ini? Yap, lewat Counter-Strike: Condition Zero, kamu dapat nikmati jalan cerita dan serangkaian visi dimainkan sendiri.


    Cara Valve untuk jadi lebih inovatif disongsong dengan kritikan dari beragam media games. Data Metacritic memperlihatkan jika score kritikus cuman capai 65. Cukup banyak kritikus sedih karena kualitas games yang tidak sesuai harga yang ditetapkan. Jauh berbeda dengan tanggapan kritikus, score gamer capai 87.


    2. Killing Floor


    Games zombi yang sebelumnya cuman hanya mod untuk Unreal Turnamen 2004 jadi seri yang dimainkan beberapa ribu pemain setiap harinya. Namun, Killing Floor memperoleh beragam kritikan saat peluncurannya.


    Ada kritikus yang menjelaskan jika Killing Floor sebagai games dengan anggaran rendah yang memacu rasa kasihan, bukan kenangan. Disamping itu, ada kritikus yang berasa jika tiap faktor dari Killing Floor buruk. Score kritikus cuman capai 72.


    Di lain sisi, gamer benar-benar menyenangi Killing Floor karena gameplay-nya yang hebat dan mendebarkan. Score gamer capai 86 dan ada beberapa pembahasan yang memperbandingkan games ini dengan seri Left 4 Dead.


    3. Deadly Premonition


    Salah satunya pembahasan Killing Floor menerangkan jika semua faktor dalam games itu buruk. Menyaksikan dari kerangka Deadly Premonition, ada kritikus yang memandang jika tiap faktor dalam games itu sangat buruk.


    Diagramnya dipandang kuno, kontrolnya dipandang jelek. Tetapi, bisa disebutkan jika gamer jatuh hati dengan watak dan plotnya yang bercerita mengenai seorang detektif dalam upayanya menyingkap mistis pembunuhan di tepian kota kecil Amerika.


    Oleh karena itu, tidaklah aneh games ini memperoleh score 83 dari gamer walau score kritikus cuman sentuh angka 68. Cukup banyak gamer yang berasa jika games ini memiliki hak memperoleh score 10/10.


    4. Nier


    Kita mengetahui jika NieR:Automata dan NieR Replicant ver.1.22474487139... memperoleh tanggapan yang bagus dari beberapa kritikus dan gamer. Walau demikian, jauh saat sebelum ke-2 games ini launching di pasar, ada Nier yang memetik tanggapan yang lain.


    Dengan score capai 68, kritikus memandang jika games ini menjemukan, amburadul, dituruti dengan diagram yang jelek. Tetapi, score gamer yang capai angka 87 sebagai suatu hal yang impresif. Umumnya pembahasan gamer beri pujian narasi dan musik dalam Nier.

    Baca Juga: [REVIEW] FAR CRY 6—MEMIKAT, TETAPI KURANG PENGEMBANGAN

    5. Days Gone



    Seperti itu bunyi beberapa pembahasan kritikus yang mengulas Days Gone. Games zombi yang menceritakan mengenai usaha Deacon St. John dalam cari arah hidup cuman memperoleh score 71 saja.


    Berlainan dengan kritikus, gamer malah condong menyenangi Days Gone. Walau ceritanya bukan yang terbaik, Days Gone ditolong dengan akting watak yang bagus, diagram yang cantik, dan gameplay yang hebat. Tanggapan positif ini mengakibatkan score games garapan Bend Studio capai 83.


    6. Pokémon Mystery Dungeon: Explorers of Sky


    Menyaksikan dari sisi score, Pokémon Mystery Dungeon ialah seri yang paling unik. Dari 8 games, tujuh salah satunya memperoleh score sekitaran 50 sampai 60-an dari kritikus. Namun, score dari gamer selalu ada di atas 80. Kemiripan penilaian di antara kritikus dan gamer cuman terjadi untuk Pokémon Mystery Dungeon: Gates to Infinity.


    Daftar ini sendiri akan mengulas Pokémon Mystery Dungeon: Explorers of Sky. Karena, kritikus memberi score 54 dan gamer memberi score yang capai 90. Benar-benar jauh, kan?


    Dalam games ini, kamu tidak bermain sebagai trainer, tapi Pokémon. Yang menggemaskan, kamu akan ikuti kuis pada awal games yang tentukan Pokémon yang bisa dimainkan. Disamping itu, tiap Pokémon bisa berbicara dengan watak kamu.


    Beberapa pembahasan kritikus mengatakan jika games ini tidak pantas dimainkan, ceritanya tidak menarik, dan gameplay-nya jauh dari kata membahagiakan. Penglihatan gamer juga berlainan. Mereka menyaksikan Pokémon Mystery Dungeon: Explorers of Sky sebagai salah satunya games Pokémon terbaik. Ceritanya yang mengundang tangis dibarengi musiknya yang bagus sebagai point yang kerap ada dalam pembahasan gamer.


    7. God Hand


    Ingat Resident Evil 4 dan The Evil Within? Director ke-2 games itu ialah Shinji Mikami, yang bertanggungjawab juga untuk games God Hand.


    God Hand dipandang kritikus sebagai games yang menyebalkan, tidak pas untuk gamer casual, diperlengkapi dengan diagram dan kontrol yang tua. Oleh karenanya, score dari kritikus raih angka 73.


    Ini tentu saja berlainan dengan score gamer yang capai 91. Banyak pembahasan yang bercerita begitu serunya games itu, ditambah lagi humornya yang lucu.


    Dari ke-7 games di atas, bisa diambil simpulan jika sebuah games tidak harus mesti mempunyai diagram yang baik sama sesuai standard kritikus. Yang perlu, games itu bisa membuat hari gamer jadi lebih baik dan membahagiakan. Kamu sepakat?


    Read more →

    [REVIEW] Far Cry 6—Memikat, tetapi Kurang Pengembangan

    Bila dengar judul Far Cry, pasti yang tebersit dalam pikiran kita ialah sebuah kreasi besar punya Ubisoft dengan plot dan gameplay hebat. Yap, dari dahulu, Ubisoft memang populer sukai meningkatkan banyak games pertandingan kece yang berkualitas. Selainnya Far Cry, judul-judul besar yang lain, yakni seri Tom Clancy's, Watch Dog, Assassin's Creed, For Honor, dan The Kru.


    Nach, ini kali kita akan mengulas games besar dengan judul Far Cry 6 yang sudah di-launching oleh Ubisoft pada 7 Oktober 2021. Games ini dapat dimainkan di basis Windows (PC), PS4, PS5, Xbox One, dan Xbox Seri X. Tentu saja ada keinginan besar dari beberapa fans ingat Far Cry 6 melanjutkan lajur dari kemasyhuran semua seri Far Cry di periode kemarin.


    Bagaimana pembahasan mengenai games ini? Apa sebanding dengan harapan penulis yang demikian tinggi? Yok,langsung baca ulasan Far Cry 6 di bawah ini.


    1. Plot narasi yang serupa dengan judul-judul awalnya



    Dalam games ini, kamu akan mainkan watak namanya Dani Rojas, seorang masyarakat lokal sekalian pemberontak yang menyiapkan diri untuk menantang tirani dari Presiden Anton Castillo. Pada awal permainan, kamu dapat pilih tipe kelamin dari watakmu, tetapi masih tetap bernama yang serupa. Apa Far Cry 6 mempunyai plot narasi yang betul-betul berlainan dibandingkan perintisnya?


    Well, di mata penulis, cerita yang diperlihatkan oleh Ubisoft dalam games ini berkesan repetitif bila dibanding judul-judul awalnya. Penulis sendiri ikuti seri Far Cry semenjak pertama kalinya di-launching pada 2004 kemarin. Ada sebuah benang merah yang linear dalam cerita Far Cry, yaitu ada tirani dan kita harus merusaknya secara kompleks. Ya, bila harus dipersamakan, semua seri Far Cry berada pada lajur yang serupa.


    Dalam Far Cry 6, Dani Rojas akan hadapi tirani dan pemerintah diktator dari Presiden Anton Castillo. Background dalam games ini ada di Yara, sebuah negara yang serupa daerah Amerika Latin dan kebenaran sedang ada di saat-saat keemasannya. Yang membuat Yara jadi populer ialah Viviro, sebuah senyawa yang dapat mengobati kanker pada fase lanjut.


    Viviro sendiri sebagai tembakau yang diproses sebegitu rupa untuk jadi obat. Tetapi, langkah pemrosesannya mengikutsertakan kerja paksakan dan perlawanan dari rakyat. Apa lagi, pemerintahan memakai bahan kimia beresiko yang memberikan ancaman kehidupan Yaran, panggilan rakyat di negara Yara. Perbudakan dan tirani berikut yang dilawan oleh Libertad, sebuah organisasi bawah tanah yang punya niat menjatuhkan kekuasaan Anton Castillo.


    Kita akan ditugaskan untuk menolong kelompok-kelompok yang lain supaya terlepas dari tangan tirani Anton Castillo. Apa Dani Rojas mampu jalankan misi-misinya? Ingin tahu dengan politik yang dibungkus secara bagus oleh Ubisoft? Semua jawaban ini akan didapat bila kamu mainkan dan menamatkan Far Cry 6.


    2. Gameplay kurang pengembangan


    Sepanjang memainkan, penulis mendapati ada banyak sekali kemiripan gameplay di antara Far Cry 6 dengan judul-judul awalnya. Dapat disebutkan jika seri ini kali datang dengan proses yang paling repetitif seakan developer cuman mengopi mekanisme permainan yang sudah-sudah. Tidak banyak pula yang dapat penulis tuang dalam ulasan ini kali.


    Masalahnya bila pernah mainkan beberapa seri awalnya, kamu langsung akan akrab dengan proses yang dijajakan. Sebenarnya, mekanisme jenis ini tidak selama-lamanya jelek, sich. Ada saatnya, developer besar juga harus bermain aman untuk selamatkan waralaba yang telah terlanjur go-international. Namun, minimnya pengembangan dapat menjadi kekurangan yang memancing dan mengundang kritikan.


    Dimulai dari gerakan watak; kumpulkan dan menyatukan item; merajut komunikasi; dan mekanisme pertarungan, semua terlihat seragam sama yang sudah-sudah. Untung saja dunia yang didatangkan ini kali benar-benar luas dan bermacam. Minimal, hal itu dapat kurangi rasa jemu kita di saat menelusuri Yara yang cantik dan mematikan.


    Oh, ya, nyaris kelupaan, tingkat kesusahan dalam games ini dirasakan lumayan gampang. Sebagian besar lawan dapat kita lumpuhkan dengan beragam sistem yang ada. Sebenarnya hal ini benar-benar serupa di Far Cry 3, Far Cry 4, dan Far Cry 5. Bahkan juga, dengan semua kebengisannya, Anton Castillo pun tidak susah-sulit sangat untuk dikalahkan.


    3. Grafis sanggup tampil kompak


    Satu perihal yang tidak berbeda dalam Far Cry 6 ialah style visualnya yang masih tetap kompak dan detil. Bila kamu telah terpesona dengan grafis pada Far Cry 3 dan Far Cry 5, tidak ada kelirunya coba Far Cry 6 yang mempunyai penampilan lebih kredibel. Datang untuk konsol PS5, Xbox Seri X, dan PC yang minta detail tinggi membuat Ubisoft patut optimis dengan kreasinya itu.


    Untuk penulis, Far Cry 6 ialah seri Far Cry terbaik bila dipandang dari grafisnya. Apa lagi, map atau zone yang ada pada games ini juga luas. Yara sebagai negara yang kaya flora dan fauna diperlihatkan dengan baik sekali. Ya, pengembang bisa menjaga kualitas visual yang betul-betul menganakemaskan mata. Deskripsi kerusuhan yang intensif juga menyatu menjadi satu di tengah-tengah keelokan Yara.


    Di satu segi, kita dapat nikmati alam yang demikian mempesona. Tetapi, di lain sisi, ada pertarungan sadis berdarah-darah yang perlu kita temui. Semua dibalut dengan stabil dan rapi oleh developer. Hal tersebut lumrah saja karena Ubisoft memang mempunyai mekanisme grafis terpadu secara berdikari yang mereka namakan Dunia Engine—dalam Far Cry 6, mereka memakai Dunia 2.


    Khusus untuk pemakai PS5, developer cuman akan memberi kita dengan 1 opsi, yaitu penampilan yang konstan di angka 60 fps. Walau dapat konstan di angka itu, Far Cry 6 versus PS5 tidak diperlengkapi dengan feature ray tracing seperti versus di PC-nya. Tidak boleh cemas dahulu, grafis yang diperlihatkan di PS5 sama bagusnya dengan versus PC, kok, apa lagi jika kamu memainkan di monitor yang telah memberikan dukungan 4K.


    4. Audio masih tetap bagus seperti umumnya



    Judul sekaliber Far Cry 6 pasti harus didukung dengan kualitas audio yang mempesona. Ini kali, Ubisoft mampu melakukan seperti beberapa seri awalnya. Cerita revolusi dan perlawanan yang disertai musik-musik unik dan bertopik latin benar-benar pas untuk temani tindakan Dani Rojas di Yara.


    Tidak cuma musiknya yang didengar yahud dalam telinga, suara dari tiap-tiap watak dalam games ini kedengar polos dan professional. Si antagonis sendiri dimainkan oleh Giancarlo Esposito, seorang artis asal dari Amerika Serikat. Nach, karena jasanya, watak fiktif Anton Castillo dapat betul-betul hidup dengan semua intonasi suara yang bermacam. Keseluruhannya, Far Cry 6 datang dengan kualitas audio bagus dan mempesona yang telah semestinya begitu.


    5. Datang dengan sentuhan yang paling "Far Cry"


    Datang dengan sentuhan yang paling "Far Cry" membuat Far Cry 6 memang berkesan kurang pengembangan. Plot dan jalur politik yang dalam sudah dihidangkan dengan bagus yang sayang tidak disertai dengan mekanisme gameplay yang fresh. Tetapi, selain itu, Ubisoft punyai beberapa kelebihan lain untuk jual Far Cry 6 jadi sebuah kreasi besar di 2021.


    Yap, dengan support grafis kelas tinggi dan kualitas audio hebat, seri ini kali masih mampu menempati di barisan games kelas tinggi. Apa games ini jadi seri terbaik dari semua seri Far Cry? Sayang, untuk penulis, games ini kalah bila harus dibanding dengan Far Cry 3—kalau disaksikan keseluruhannya. Seri usang tersebut dipandang terbaik karena saat itu, Ubisoft sukses meramu gameplay baru yang benar-benar pakem.


    Maka bagaimana dengan nilai pada akhirnya? Penulis memberi score 3,5/5 untuk Far Cry 6. Games ini akan sangat terasa baru dan fresh untuk kamu yang tak pernah mainkan seri Far Cry awalnya. Tetapi, untuk yang sudah menamatkan semua seri itu, games ini belum juga sanggup tampil secara fantastis.


    Read more →